Home » » Imunisasi Campak Pada Bayi dan Anak

Imunisasi Campak Pada Bayi dan Anak

Bayi ketika lahir sebenarnya sudah mendapatkan antibodi atau kekebalan tubuh, salah satunya adalah antibodi terhadap penyakit campak. Antibodi ini ia dapatkan dari tubuh sang ibu selama ia berada dalam kandungan dan melalui air susu ibu (ASI). Namun seiring bertambahnya umur sang ibu, sangat dimungkinkan antibodi itu mengalami penurunan baik dari segi kuantitas ataupun kwalitas, sehingga agar anti bodi pada tubuh bayi dapat maksimal maka perlu dilakukan yang namanya imunisasi campak pada tubuh bayi.

Penyakit campak merupakan penyakit yang mudah menular, dan apabila daya tahan tubuh seseorang lemah maka akan mudah untuk terserang. Penyakit campak sendiri muncul diakibatkan oleh virus yang bernama morbili. Umumnya campak menyerang seseorang hanya sekali saja seumur hidupnya, sangat langka dijumpai seseorang terkena campak sampai dua kali atau lebih.

Mengenali gejala penyakit campak sebelum melakukan imunisasi campak.

Sebelum lebih jauh kita membahas tentang imunisasi campak terlebih dahulu kita ulas mengenai gejala dari penyakit campak itu sendiri.
Campak merupakan penyakit menular, yaitu melalui butiran halus air ludahnya penderita yang terbawa oleh udara dan terhirup oleh seseorang yang akan jadi korbannya. Masa inkubasi virus ini berlangsung antara 10 – 12 hari, namun pada saat itu gejalanya masih sulit untuk terdeteksi.
Gejala campak sendiri umumnya muncul setelah melewati masa inkubasi yang ditandai terlebih dahulu dengan munculnya gejala pilek, batuk, demam, mata kemerahan, berair, dan penglihatan pun menjadi silau. Selanjutnya diikuti dengan munculnya bintik-bintik putih di dalam mulut dan bertahan antara 3 – 4 hari. Bahkan ada pula yang sampai mengalami diare, setelah 1 -2 hari kemudian suhu badan menjadi panas dingin secara berulang-ulang berkisar antara 38 – 40,5ยบ C.
Setelah itu muncullah beberapa bercak merah yang merupakan inti dari penyakit ini dengan ukuran sedang dan muncul di bagian tubuh seperti muka, leher, kuping, dada, tangan dan kaki.
Dengan munculnya bercak merah ini maka demam yang dialaminya biasanya akan berangsur-angsur turun dan lama-kelaman bercak tersebut pun akan berubah kehitaman, bersisik, kering dan mengelupas sebagai tanda telah berakhirnya penyakit campak.
Serangkaian proses terjadinya campak hingga sembuh biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Meski begitu tetaplah mengkonsumsi obat pemberian dokter hingga habis, jaga stamina dan makanlah makanan yang bergizi.
Pengobatan penyakit campak ini hanyalah bersifat simptomatis, yaitu pengobatan yang didasarkan pada gejala yang muncul bukan pada penyakitnya, karena hingga saat ini obat yang tepat untuk mengatasi virus ini belum dapat ditemukan.
Penyakit campak jika tidak ditangani dengan segera sangatlah berbahaya, karena dapat menimbulkan komplikasi apalagi jika gejalanya parah. Adapun ciri-ciri dari campak yang parah adalah bercaknya muncul hampir di sekujur tubuh dan gejalanya pun tak kunjung membaik 1 -2 hari walaupun telah diobati. Untuk komplikasinya sendiri biasanya dapat menimbulkan radang otak dan paru-paru. Jika hal itu yang terjadi kebanyakan dapat berakhir dengan kematian.

Jadwal imunisasi campak pada bayi dan anak serta efek sampingnya.

Jadwal imunisasi campak dilakukan dalam dua kali seumur hidup, yaitu ketika bayi umur sembilan bulan, dan ketika anak berusia enam tahun.
Diusahakan pemberian imunisasi campak ke satu ini sesuai dengan jadwal, yaitu pada bayi usia sembilan bulan. Hal ini dikarenakan dan dimungkinkan antibodi dari ibu pada usia ini sudah mengalami penurunan. Penyakit campak sendiri paling sering menyerang anak di bawah usia lima tahun, walaupun begitu kadang ditemui juga mengenai orang yang sudah dewasa.
Adapun efek samping dari imunisasi ini sebagian besar tidak ada. Namun pada beberapa anak dapat juga menyebabkan demam selama seminggu, diare, dan efek kemerahan selama 3 hari.

0 komentar:

Posting Komentar

Random Post

Popular Post