Berdasarkan klasifikasi taksonominya, bayam termasuk kingdom Plantae, subkingdom Tracheobionta, super divisi Spermatophyta, division Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, subclass Caryophyllidae, ordo Caryophyllales, family Amaranthaceae, genus Alternanthera, species Alternanthera brasiliana.
Manfaat bayam begitu beragam. Secara tradisional, sejak jaman dahulu kala, masyarakat telah mengenal manfaat bayam untuk membuat sayur, salad, dan menyembuhkan berbagai penyakit. Antara lain sebagai galactagogue atau melancarkan produksi air susu ibu (ASI). Manfaat bayam lainnya yaitu untuk menggugurkan janin atau penginduksi aborsi (abortifacient), sebagai cholagogue (agen yang menstimulasi atau merangsang kontraksi kantung empedu untuk melancarkan dan merangsang terbentuknya aliran empedu ke dalam usus), febrifuge (suatu medikasi untuk penurun atau pereda demam, disebut juga antipiretik).
Manfaat bayam juga baik untuk pencernaan (indigestion), mengatasi diare, disentri, berbagai keluhan setelah melahirkan (post natal), juga menajamkan penglihatan yang kabur, dan mengatasi rabun senja. Efek diuretik (peluruh kencing) juga merupakan manfaat bayam. Ekstrak ether dari bayam bermanfaat sebagai obat antiulcer, yaitu mencegah ulkus atau tukak lambung. Ekstrak bayam yang direbus berupa decoction, bermanfaat untuk mengobati gonorrhea (penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae). Bayam berkhasiat menurunkan risiko terjadinya kanker rahim, kanker payudara, kanker kulit, dan kanker prostat. Bayam juga ampuh untuk melawan hipertensi, mencegah kencing manis, mencegah keropos tulang (osteoporosis), mencegah kurang darah (anemia).
Hasil analisis fitokimia berhasil mengungkap manfaat bayam dari berbagai kandungan zatnya, seperti: energi (73 kcal), protein (5g/100g), lemak (0,7g/100g), karbohidrat (11,6g/100g), serat (2,8g/100g), mineral (2,5g/100g), kalsium (510mg/100g), niacin (1,2mg/100g), zat besi (16,7mg/100g), fosfor (60mg/100g), vitamin C (17mg/100g), riboflavin (0,14 mg/100g), karoten (1926µg/100g), beta sitosterol, stigmasterol, ester alifatik tersaturasi.
Selain itu, bayam juga mengandung berbagai elemen mineral dan trace elemen, misalnya: P, S, K, Ca, Mn, Fe, Cu, Zn, Sr, Pb, Cl, Ti, Cr, Co, Ni, Br, Rb, Sr, Cd, Sn, Sb, dan Ba. Enam macam flavonoid yang teridentifikasi di dalam bayam membuat manfaat bayam kian tak diragukan lagi.
Flavonoid itu adalah:
- quercetin 3-O-robinobioside-7-O-alfa-L-rhamnopyranoside atau clovin,
- kaempferol 3-O-robinobioside-7-O-alfa-L-rhamnopyranoside atau robinin,
- kaempferol 3-O-rutinoside,
- kaempferol 3-O-rutinoside-7-O-a-Lrhamnopyranoside,
- quercetin 3-O-robinobioside,
- kaempferol 3-O-robinobioside.
0 komentar:
Posting Komentar